Ciptakan Lapangan Kerja, Menparekraf Sandiaga Uno Apresiasi BWC Lakukan Transformasi Green Economy

4 min read

DENPASAR,SERBIBALI.COM-Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menparekraf, Sandiaga Uno sangat mengapresiasi keberadaan BWC (Bali Waste Cycle) yang mampu menciptakan lapangan kerja dan juga tunggakan BPJS kesehatan yang turut dibayarkan melalui penyetoran sampah plastik.

“Hal ini sebagai inovasi yang perlu kita apresiasi dan kita berikan fasilitasi pemerintah agar terus berkembang,” bebernya.

Hal tersebut diungkapkan Menparekraf Sandiaga Uno didampingi Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani, saat melakukan kunjungan ke kantor dan gudang pengolahan sampah plastik BWC (Bali Waste Cycle) di Jalan Cargo Permai Nomor 67, Ubung, Denpasar Utara, pada Sabtu (14/5/2022).

Kunjungan Sandiaga Uno diterima langsung Founder BWC (Bali Waste Cycle), Putu Ivan Yunatana didampingi Direktur BWC, Olivia Anastasia Padang.

Turut hadir, binaan BWC dan mitra kerjasama yang hadir Kepala BPJS Kabupaten Badung, PKFI, TPS3R Desa Banjarangkan dan Bank Sampah Banjarangkan Asri dari Denpasar TPS3R Sadu di Desa Sumerta Kaja, Bank Sampah Wadah Wangi, Bank Sampah Abiantimbul, PT. Bonofactum, Hotel Cakra dan lain-lainnya.

Menurut Sandiaga Uno, konsep yang diterapkan oleh BWC dibawah pimpinan Putu Ivan Yunatana sebagai tatanan ekonomi baru, yang sesuai arahan Presiden Joko Widodo menyatakan, bahwa pariwisata yang dibangun kembali dalam tatanan kenormalan baru, yang berkualitas dan keberlanjutan lingkungan serta mampu menciptakan lapangan kerja.

“Apa yang BWC lakukan ini adalah bagian dari tatanan ekonomi baru, yaitu ekonomi yang berpihak dalam menciptakan lapangan kerja. Baru dua tahun sudah menampung 60 lapangan kerja. Hal ini juga merupakan investasi sosial dan kewirausahaan yang sangat luar biasa yang diciptakan,” paparnya.

Selain itu, Sandiaga menilai kehadiran Bali Waste Cycle sebagai bentuk aplikasi ajaran Tri Hita Karana, yang arah ekonomi kedepannya dan juga melakukan transformasi dari ekonomi yang terlalu bergantung terhadap pariwisata menjadi ekonomi yang lebih terdiversifikasi, salah satunya green economy atau ekonomi berbasis hijau.

Melalui pengolahan sampah plastik yang dikembangkan BWC, Sandiaga Uno menargetkan untuk mengurangi sampah 30 persen dan mengelola sampah dengan ditangani lebih baik hingga 70 persen bisa tercapai pada tahun 2025.

Terlebih lagi, BWC direncanakan menjadi lokasi kunjungan side event Presidensi G20 pada bulan November 2022 mendatang. Sebelumnya, Sandiaga Uno berinisiatif mengunjungi kantor BWC sekaligus gudang pengolahan sampah plastik, berawal saat dirinya kembali dari Sidang Umum PBB, untuk melakukan sesuatu hal terkait pengelolaan sampah plastik di Bali.

Melalui tindakan nyata yang sudah dilakukan BWC, Sandiaga Uno terkesan dengan sistem penanganan dan pengelolaan sampah plastik. Untuk itu, BWC menjadi pihak nomor satu yang dijajaki Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Kemenparekraf dibawah pimpinan Sandiaga Uno dengan merencanakan MOU atau bentuk kerjasama.

“Waktu di PBB, kami memperlihatkan sedotan dari rumput yang mendapat apresiasi, bahwa hal ini bukan hanya konsep, tetapi sudah action. Nanti, G20 saya juga ingin men-show case apa yang dilakukan oleh BWC, mungkin bentuknya akan MOU dan aktivasi dari beberapa kegiatan. Nanti, kami mintakan di Deputi Bidang Investasi dan Industri saat kami melakukan side event G20, side trip-nya adalah juga berkunjung ke BWC,” ungkap Sandiaga Uno.

Kemudian, Sandiaga Uno menjelaskan, akan memajang beberapa produk ekonomi kreatif yang berasal dari olahan dan kreasi sampah plastik yang didaur ulang,
saat G20 nanti. Bahkan, Sandiaga Uno juga berkesempatan melihat hasil olahan sampah bisa menghasilkan kreasi-kreasi ekonomi kreatif berbasis kriya yang ditampilkan pihak BWC dan mampu memberikan aktivitas dalam membuat produk kerajinan.

“Kerajinan ini sebagai salah satu wujud ekonomi kreatif yang timbul dari pengolahan sampah plastik. Hal ini juga perlu diapresiasi dengan dietalasekan saat G20 dan setiap event, bahwa dengan pengelolaan ini bisa mengurangi sampah plastik, yang targetnya 30 persen pada tahun 2025,” paparnya.

Sandiaga Uno berharap, upaya BWC yang dilakukan akan menjadi gerakan nasional yang tentunya diharapkan sebagai bagian dari kebangkitan ekonomi Bali.

“Jadi, tindak lanjutnya, menurut saya sebagai gerakan kerjasama atau MOU dan setelah itu, kita aktivasi dengan aktivasi-aktivasi kegiatan konkret yang ada di lapangan,” tandasnya.

Sementara itu, Founder BWC atau Bali Waste Cycle, sekaligus Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia atau APSI Bali Nusra, Putu Ivan Yunatana didampingi dengan Direktur BWC, Olivia Anastasia Padang mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan rencana Menparekraf Sandiaga Uno dan berharap, kehadirannya bisa mensupport program BWC terkait pengelolaan dan pemilahan sampah plastik.

“Kedepannya, dengan kehadiran Menparekraf Sandiaga Uno, kami bisa lebih berbuat yang lebih baik lagi, karena hal ini bukan sesuatu hal yang sangat luar biasa dan kami memang masih baru. Dengan adanya niat kami, untuk membantu alam lingkungan Bali serta memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat, yang bisa berdampak positif, khususnya bagi perekonomian Bali. Mudah-mudahan, juga dengan kehadiran Menparekraf Sandiaga Uno menjadi semangat baru bagi tim BWC atau Bali Waste Cycle, untuk lebih bisa membantu lingkungan Bali sebagai program yang terus berkelanjutan,” pungkas Ivan Yunatana. ace

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours