DENPASAR, SERBI BALI – Dengan mengusung tema membangun mindset digital guru di sekolah, Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali menggelar seminar guru SMA/ SMK se-Bali di Aula Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali, Senin, 10 April 2023.
Acara seminar dihadiri oleh Rektor Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali DR. Dadang Hermawan, Wakil Rektor I Ida Bagus Suradharma, SE., Wakil Rektor II Dr. NI Luh Putri Srinadi, SE.,MM., Wakil Rektor III I Made Sarjana, SE.,MM., dan Pejabat Struktural ITB STIKOM Bali dengan menghadirkan Narasumber Andi Antono, SE.,MBA.
Rektor ITB STIKOM Bali, Dr. Dadang Hermawan memaparkan, bahwa sekarang ITB STIKOM Bali melakukan seminar, yang kemudian workshop dan lokakarya itu kebanyakan merupakan sharing eksperience atau sharing pengetahuan antara ITB STIKOM Bali dengan pembicara serta para peserta. Hal tersebut dikarenakan semua pengetahuan itu sudah ada di dunia maya.
Hal itu, lanjutnya, hanya remaining saja lantaran zaman sekarang ini sudah memasuki zaman digital, supaya nanti para putra atau putrinya sebagai siswa/siswi, agar melanjutkan jurusan-jurusan yang berkaitan dengan masa depannya.
Oleh karena itu, Dadang menyebutkan sejumlah fenomena telah terjadi yang menyangkut bidang digitalisasi, termasuk beberapa ASN di Kejaksaan Tinggi tidak tercapai kuotanya. Kemudian, disebutkan ada beberapa perusahaan besar sudah berubah fenomena rekrutmennya.
Selain itu, disebutkan kondisi di Pulau Bali sendiri terlihat sudah banyak orang-orang asing yang melakukan kerja dari sini, tapi hal itu belum terdeteksi atau belum diatur secara formal regulasi oleh pemerintah.
“Nah, hal ini menjadi suatu fenomena pengingatan kepada para guru supaya bagaimana Beliau sendiri dan anak didiknya menyikapi fenomena digitalisasi,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Dadang berharap, anak didik dan juga guru-guru tidak hanya sebagai pemakai atau penonton, tapi juga sebagai peserta atau subyek dari perubahan itu yang menyangkut digitalisasi.
“Syukur-syukur bisa menjadi yang terdepan, tapi kalaupun tidak, paling tidak ikut sebagai bagian dari perubahan itu. Jangan sampai hanya menonton perubahan itu. Nah, ini yabg disosialisasikan kepada para guru,” jelasnya.
Terkait kesiapan guru menuju digital, Dadang menerangkan sekarang sudah banyak program-program digitalisasi, baik dari sekolah itu sendiri atau pemerintah terkait masalah Sumber Daya Manusia (SDM), baik software atau hardware.
Bahkan, software dari Kominfo juga sering mengadakan pelatihan digitalisasi, kemudian juga anggaran sekolahnya sendiri sudah mengarah digital.
“Memang, ini khan perlu remaining-remaining, perlu penyegaran dan pengingatan kepada para guru, supaya tetap on the track. Jangan sampai nanti ketinggalan atau hanya menjadi penonton atau obyek saja,” pungkasnya. (ace)
+ There are no comments
Add yours