DENPASAR,SERBIBALI.COM– Wimbakara (lomba) Masatua (bercerita) Bali dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIV tahun 2022 hanya diikuti 5 peserta dari 3 kabupaten/kota. Meskipun demikian, kegiatan lomba ini disebut sebuah terobosan mengembalikan pakem masatua.
Lomba yang digelar Rabu (15/6) pagi di Kalangan Angsoka Taman Budaya Provinsi Bali itu dinilai oleh tim juri Ida Bagus Rai Putra, I Nyoman Duana Sutika dan AAG Putra Sumadi.
“Lomba mesatua ini hanya diikuti Kota Denpasar, Kabupaten Badung dan Gianyar. Menjadi pertanyaan besar mengapa kabupaten yang lain tidak mengirimkan pesertanya?” kata Ida Bagus Rai Putra.
Hal itu disayangkan, karena kabupaten lain yang tidak mengirim peserta menurutnya juga tidak kalah dari sisi cerita rakyatnya. Penyebab kurangnya peserta diduganya karena kurangnya anggaran dari daerah. Akademisi Universitas Udayana ini pun berharap ke depan ada kemauan pemerintah kabupaten/kota guna mengirimkan lomba masatua Bali.
Kegiatan hari ini sendiri menurutnya harus diapresiasi karena sudah mengembalikan satua pada pakem dengan dibawakan orang tua, sehingga ada ketentuan peserta yang ikut berusia minimal 40 tahun.
“Kami sebenarnya gembira sekali dan bahagia dalam PKB ini dilakukan terobosan masatua dikembalikan ke pakemnya dengan dibawakan oleh para orang tua. Bukan sebaliknya anak-anak yang bercerita kepada para orang tua,” ujarnya.
Sementara itu, I Gde Nala Antara, salah satu tim kurator PKB XLIV juga menyatakan hal yang sama dengan IB Rai.
“Orang tualah yang bercerita pada anak-anaknya atau cucunya. Tidak mungkin anak kecil yang ‘nuturin’ orang tua. Itu yang direkonstruksi lagi, direvitalisasi kembali sehingga bisa tetap hidup,” ujarnya.
Walau demikian, ia mengatakan regenerasi masatua, anak-anak ataupun kaum remaja bisa tetap dilakukan pada ajang lain di luar PKB, seperti saat pelaksanaan Pekan Olahraga Seni dan Pelajar (Porsenijar). Untuk menarik jumlah penonton menjadi lebih banyak, ia menyebut dapat dipikirkan untuk lomba ini digelar pada waktu sore menuju malam, seperti suasana alami keadaan bercerita. Selain itu pada waktu menuju malam biasanya pengunjung juga semakin sepi, ketimbang saat pagi, ketika pengunjung mungkin saja masih memiliki aktivitas berbeda di rumah masing-masing. Pra
+ There are no comments
Add yours