Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali, Erwin Soeriadimadja mengharapkan media di Bali untuk terus mendukung upaya Bank Indonesia dalam menggaungkan digitalisasi dan pariwisata berjualan.
SERBIBALI.COM, NUSA LEMBONGAN – Ini penting dilakukan dalam mendidik pembangunan ekonomi Bali yang lebih maju. Saat ini pertumbuhan ekonomi Bali sebesar 5,36%.
“Angka ini sudah melampau rata-rata nasional dan menempatkan provinsi ini dalam jajaran tujuh besar ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali, Erwin Soeriadimadja dalam acara Ngeraos Sareng Media dan Capacity Building di Nusa Lembongan Klungkung, Kamis (12/9/2024).
Erwin Erwin Soeriadimadja yang didampingi Deputi Bank Indonesia lainnya IGA Diah Utari dan Butet Linda H. Pandjaitan menyebutnya pertumbuhan ekonomi Bali yang maju begitu pesat pasca pandemi Covid-19, karena ditopang dari sektor pariwisata.
Saat ini, untuk menunjang sektor pariwisata, tegas Erwin perlu dikembangkan sektor pertanian dan perikanan. Hal ini penting, karena sektor pertanian dan perikanan memiliki potensi besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Bali secara berkelanjutan. “Ini pentingnya keberlanjutan sebagai kunci pertumbuhan ekonomi Bali ke depan,” tegas Erwin.
Selain itu, pihak BI juga mendorong terus mengembangkan pariwisata berkualitas bersinergi dengan pemerintah dan stakeholder lainnya. Hal ini penting, karena pariwisata sebagai tulang punggung pertumbuhan ekonomi Bali.
“Pariwisata masih menjadi tulangpunggung pertumbuhan ekonomi Bali,” tegas Erwin seraya berharap media terus membantu sehingga tujuan itu tercapai.
Pihaknya pun melihat potensi rumput laut sangat besar untuk digarap seperti yang di Nusa Lembongan dan harus didukung pemerintah lainnya dan stakeholder yang ada. “Kita harus serius menggarap sektor ini karena akan berimplikasi pada masyarakat dan memperkuat sektor pariwisata di daerah ini,” tambahnya.
Ditambahkan Lembongan punya potensi besar dari sektor pertanian terutama rumput lautnya dan bisa mendorong sektor pariwisata Lembongan yang sudah kenal di dunia.
“Kita terus mendorong sektor pertanian, perdagangan termasuk UMKM untuk maju sehingga pertumbuhan ekonomi Bali semakin baik lagi,”
Bank Indonesia, tegas Erwin, juga berkomitmen untuk terus mendorong digitalisasi di Bali. Seluruh kabupaten dan kota di provinsi ini sudah terintegrasi dengan sistem digital, termasuk dengan penggunaan QRIS standar yang mendorong transaksi elektronik. Erwin menyebut Bali sebagai digital island yang siap menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.
Sementara IGA Diah Utari dan Butet Linda H.Pandjaitan menambahkan pengguna QRIS di Bali saat ini sudah merata. Pengguna QRIS di Bali sudah mencapai 1.048 dan merchant 800 lebih. Namun demikian, masih ada kabupaten perlu ditinggalkan Tabanan, Jembrana, Klungkung dan Buleleng.
Linda menyebut tiga besar kabupaten pengguna QRIS ada di Kota Denpasar, Badung dan Gianyar. “Mungkin ini faktor sebagai daerah pariwisata sehingga masyarakat cepat mengadopsi teknologi digitalisasi ,” sebut Butet Linda H Pandjaitan.
Selanjutnya kata Butet Lina Pandjaitan, untuk mempercepat pengetahuan tentang digitilalisasi ini dan merata di Bali, selain sudah menyasar pada pasar-pasar tradisional, BI akan mengembagkan digitalisasi “Banjar” untuk literasi pengetahuan masyarakat tentang digitalisasi ini.
Pada acara Ngeraos Sareng Media dan Capacity Building di Nusa Lembongan Klungkung, pihak BI Bali juga menghadirkan tokoh media nasional Dahlan Iskan yang memaparkan pengalamannya mengelola media.
Dahlan Iskan juga mengapresiasi pihak Bank Indonesia yang telah menjalin komunikasi dengan media di Bali. “Kita lihat sekarang BI dan wartawan sangat kompak,” katanya.
Komunikasi dan kekompakan ini, harap Dahlan Iskan harus tetap terjaga secara berkelanjutan agar opini BI Bali semakin positif. tha/sbc
+ There are no comments
Add yours