Ogoh-ogoh Tahun 2021 Ditiadakan

PHDI – MDA Keluarkan  SE Bersama Hari Raya Suci Nyepi 1943

DENPASAR, SERBIBALI.COM – Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali bersama Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali bertepatan dengan Anggara Kasih Dukut, Selasa (19/1) kemarin mengeluarkan surat edaran bersama (SEB) serangkaian dengan rangkaian hari raya Nyepi tahun Saka 1943 yang nanti jatuh pada Minggu, 14 Maret 2021.

SEB nomor 009/PHDI-Bali/I/2021 dan juga nomor 002/MDA-Prov-Bali/I/2021 ditandatangani Keua harian PHDI Bali Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si., Bandesa Agung MDA Provinsi Bali Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet serta diketahui Gubernur Bali Wayan Koster.

Ada sembilan poin penting dalam SEB tersebut. Yang menarik pada poin 6 di mana pengarakan ogoh-ogoh yang biasanya selalu ramai dan semarak pada saat pengerupukan, untuk Nyepi tahun Saka 1943 kali ini ditiadakan karena pengarakan ogoh-ogoh bukan merupakan rangkaian wajib hari suci Nyepi. ‘’Oleh karena itu pengarakan ogoh-ogoh pada hari suci Nyepi  tahun saka 1943 ditiadakan,’’ begitu bunyi SEB tersebut.

Pada poin 2 ditekankan kepada Umat Hindu di Bali, kegiatan Malasti Tawur Kesanga Hari Suci Nyepi Tahun Caka 1943 dilaksanakan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut; a. Bagi Desa Adat yang wewidangan-nya berdekatan dengan Segara, Malasti di Pantai, b.

Bagi Desa Adat yang wewidangan-nya berdekatan dengan Danau, Malasti di Danu, c. Bagi Desa Adat yang wewidangan-nya berdekatan dengan Campuhan, Malasti di Campuhan, d. Bagi Desa Adat yang memiliki Beji, dan atau Pura Beji, Malasti di Beji, e. Bagi Desa Adat yang tidak melakukan Malasti sebagaimana huruf a, b, c, dan d, dapat Malasati dengan cara Ngubeng atau Ngayat dari pura setempat.

Sementara pada poin 3, a. Desa Adat yang Malasti ring Segara, ngaturang banten Guru Piduka, salaran ayam itik (bebek) dan tipat kelanan, pakelem itik katur ring Bhatara Baruna, b. Bagi Desa Adat yang Malasti ring Danu, Beji, Utawi Campuhan, ngaturang Caru Panglebar Sasab Merana, (Caru Ayam Ireng), c. Bagi Desa Adat yang Malasti Ngubeng utawi Ngayat, ngaturang caru Panglebar Sasab Merana ring Pengulun Setra, saka sidan (sesuai dengan situasi setempat).

Pada poin 4 dipaparkan bahwa: Tawur Kesanga dilaksanakan serentak pada Sanicara Pon Gumbreg tanggal Masehi 13 Maret 2021 dengan tingkatan sebagai berikut: a. Tawur Agung ring Bencingah Agung Besakih (Giri Tohlangkir), dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Bali bersama PHDI Provinsi Bali dan MDA Provinsi Bali pada Pukul 09.00 Wita nemu kerta ikang rat, b. Tawur Labuh Gentuh ring Catus Pata Kabupaten/Kota, dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota, dan Majelis Desa Adat Kabupaten/Kota pada Pukul 13.00 Wita. c. Tawur Manca Kelud ring Catus Patas Desa Adat, dilaksanakan oleh masing-masing Desa Adat setempat pada Pukul 16.00 Wita. Biaya upakara dapat menggunakan Dana Desa Adat yang bersumber dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2021. d. Upacara lan Upakara setingkat keluarga dan rumah tangga dilaksanakan sesuai dengan Surat Edaran PHDI Provinsi Bali.

Selain itu, di point ke-5 ada pula mengenai; Tawur Agung sebagaimana dimaksud pada angka 4 huruf a, disertai dengan Upacara Segara Kerthi, miwah Danu Kerthi: Mapekelem, Mapulang, Panyejeg ring Nawa Segara yang dilaksanakan oleh Pemprov Bali dan difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten/Kota. Upacara segara kerthi ada sembilan ring segara Pura, antara lain;

  1. Pura Batu Mejan Desa Bunutan, Kec. Abang, Karangasem.
  2. Pura Silayukti Desa Padangbai, Kec. Manggis, Karangasem.
  3. Pura Wiwukti, Labuan Sait, Desa Pecatu, Kec. Kutsel, Badung.
  4. Pura Indra Kusuma, Desa Candi Kusuma, Kec. Melaya, Kab. Jembrana.
  5. Pura Segara Gilimanuk, Kel Gilmanuk, Kec. Melaya, Kab. Jembrana.
  6. Pura Pabean Desa Banyupoh, Kec. Gerokgak, Kab. Buleleng.
  7. Pura Ponjok Batu Desa Pacung, Kec. Tejakula, Kab. Buleleng.
  8. Pura Dalem Batu Grombong Desa Baturinggit, Kec. Kubu, Kab. Karangasem.
  9. Pura Segara Danu Desa Songan Kecamatan Kintamani, Kab. Bangli.

Sementara itu; b. Upacara Danu Kerthi ring Catur Danu, menekankan bahwa pada point 1. Ring Pura Jati Danu Batur, Desa Adat Batur, Kec. Kintamani, Kab. Bangli, 2. Ring Danu Beratan, Pura Ulun Danu Beratan, Kec. Baturiti Kab. Tabanan, 3. Ring Danu Buyan Kec. Banjar, Kab. Buleleng, 4. Ring Danu Tamblingan Kec. Banjar Kab. Buleleng.

Pada poin 7 disebutkan dalam rangkaian upacara melasti, Tawur, pangerupukan agar dilaksanakan dengan prokol kesehatan. A. membatasi jumlah peserta yang ikut dalam prosesi paling banyak 50 orang. B. Para pemangku agar menggunakan penyiratan yang sudah bersih untuk nyiratang tirta kepada krama dan memberikan bije dengan peralatan yang bersih. C. Dilarang memakai/membunyikan  petasan/mercon dan sejenisnya. D. Bagi umat yang sakit agar tidak mengikuti rangkaian upacara, dan e. guna menghindari berbagai potensi penyebaran Covid-19 semua panitia dan peserta agar mengikuti protokol kesehatan pencvegahan dan pengendalian Covid-19 dalam tatanan kehidupan era baru.

Poin 8 adalah pelaksanaan catur berate penyepian dengan srada bajkjti serta poin ke-9 bagi umat lain agar bersama-sama mendukung dan mensukseskan  pelaksanaan hariu suci Nyepi tahun saka 1943 dengan tetap menjaga dan merawat kerukunan anrtumat beragama. dwa

Please wait while flipbook is loading. For more related info, FAQs and issues please refer to DearFlip WordPress Flipbook Plugin Help documentation.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *