Perkuat Sinergitas Bersama Media, ITB STIKOM Bali Gelar Coffee Morning Peringati Hari Pers Nasional 2022

6 min read

DENPASAR,SERBIBALI.COM-Memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2022, ITB STIKOM Bali bersama awak media melaksanakan acara Coffee Morning, bertempat di Bali Duta Orchid Garden, Denpasar, pada Rabu (9/2/2022).

Dengan tema “Sinergi ITB STIKOM Bali dan Media dalam Transformasi Budaya Berbasis Digital”, acara Coffee Morning dibuka langsung Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti (WDS), Prof. Made Bandem.

Turut hadir, Ketua Yayasan Widya Dharma Shanti (WDS), Drs. Ida Bagus Dharmadiaksa, M.Si., Wakil Ketua Yayasan Widya Dharma Shanti (WDS), Made Marlowe Makaradhwaja Bandem, Sekretaris Yayasan Widya Dharma Shanti (WDS), Lilis Yuningsih, Rektor ITB STIKOM Bali, Dr. Dadang Hermawan, para dosen dan puluhan insan media.

Penandatanganan MoU kerjasama Rektor ITB STIKOM Bali, Dr. Dadang Hermawan dengan perwakilan media, pada Rabu (9/2/2022).
SERBIBALI/IST Penandatanganan MoU kerjasama Rektor ITB STIKOM Bali, Dr. Dadang Hermawan dengan perwakilan media, pada Rabu (9/2/2022).

Tak tanggung-tanggung, acara Coffee Morning juga dirangkaikan dengan penandatanganan MoU atau kerjasama ITB STIKOM Bali dengan sejumlah media cetak dan online yang selama ini telah mendukung berbagai kegiatan ITB STIKOM Bali. Dengan ditandatangani MoU atau kerjasama ini, semakin mempererat hubungan baik dan jalinan tali silahturahmi, bahkan memperkuat sinergitas media dengan ITB STIKOM Bali.

Dalam sambutannya, Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti (WDS), Prof. Made Bandem mengucapkan selamat atas peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 memuji tema HPN tentang Hutan yang memiliki arti yang luar biasa bagi kehidupan di Bali. Disebutkan dalam Lontar Pancawati, ada tiga jenis hutan yang hidup hingga kini dan perlu dipelihara dengan baik.

Sementara itu, Rektor ITB STIKOM Bali, Dr. Dadang Hermawan mengungkapkan, acara Coffee Morning sebagai forum komunikasi ITB STIKOM Bali bersama awak media, yang bertujuan menyerap aspirasi, kritik dan saran dari awak media demi kemajuan ITB STIKOM Bali.

Selain itu, melalui ajang Coffee Morning, Dadang Hermawan berharap, peran awak media yang telah menandatangani kerjasama dengan ITB STIKOM Bali bisa mensosialisasikan program dan pencapaian prestasi yang telah diraihnya demi pengembangan program kearah lebih baik.

Terlebih lagi, bertepatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022, Dadang Hermawan juga mengucapkan terima kasih kepada awak media, yang telah banyak membantu menyebarluaskan informasi tentang berbagai kegiatan ITB STIKOM Bali ke masyarakat luas.

Lebih lanjut, Dadang Hermawan menjelaskan, sejak bertransformasi dari Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer menjadi Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali yang disebut dengan ITB STIKOM Bali, pihaknya terus melakukan beberapa inovasi dan kreativitas.

Oleh karena itu, kini, ITB STIKOM Bali telah memiliki dua Fakultas, yakni Fakultas Informatika dan Komputer dengan tiga Program Studi, yaitu Sistem Informasi, Sistem Komputer dan Teknologi Informasi (semua S1) dan ada tambahan 2 (dua) program dua gelar, yakni dengan Help University di Kuala Lumpur dan dengan Binus University di Jakarta serta Fakultas Bisnis dan Vokasi dengan dua Program Studi, yakni Bisnis Digital (S1) dan Manajamen Informatika (D3). Sementara itu, Program Magister Komputer (S2) sedang dalam proses pengurusan izin dari Ditjen Dikti Ristek.

Selanjutnya, beberapa informasi dan kegiatan penting yang telah dilakukan, disebutkan Dadang Hermawan tentang jumlah mahasiswa terdaftar yang sedang belajar saat ini, sekitar 6.500 orang, dimana 80 % merupakan putera/ puteri Bali, sedangkan sisanya berasal dari Jawa, Nusa Tenggara, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua bahkan dari luar negeri.

Dengan demikian, rata-rata masa tunggu alumni ITB STIKOM Bali hanya memerlukan waktu 40 hari atau satu bulan lebih untuk segera masuk ke dunia kerja ataupun dunia wirausaha. Hal ini disebabkan oleh tingginya permintaan dari berbagai usaha dan industri akan kebutuhan tenaga TIK. Setiap hari ITB STIKOM Bali menerima permintaan tenaga kerja bidang TIK dan kadang-kadang juga non TIK, rata-rata 3 (tiga) perusahaan, baik melalui surat, email, telpon dan tidak jarang pula yang langsung datang ke kampus, bahkan sampai dengan melakukan perekrutan di kampus. Tentunya, hal ini juga ditunjang dengan adanya bagian yang khusus menangani bimbingan karier, baik bagi alumni maupun bagi para mahasiswa tingkat akhir yang tugas utamanya memberikan informasi, konsultasi maupun menyalurkan para alumni dan mahasiswa memasuki dunia kerja atau dunia wirausaha.

“Ada 2 fenomena yang menarik yakni sebuah BUMN yang sudah 3 (tiga) tahun berturut-turut datang ke kami, untuk mencari 1000 orang sarjana komputer dan selalu tidak terpenuhi dan juga dari salah satu instansi penegak hukum yang datang untuk menginformasikan bahwa sudah 3 tahun berturut-turut formasi ASN/PNS nya yang bidang IT tidak memenuhi kuota, sedangkan untuk bidang/jurusan/prodi lain selalu membludak,” bebernya.

Disamping itu, para mahasiswa ITB STIKOM Bali yang menjalankan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan oleh Kemenristekdikbud telah dilakukan melalui pertukaran mahasiswa dengan STT Bandung sebanyak 30 orang, pertukaran mahasiswa dengan kampus lain yang dibiayai kementerian sebanyak masing-masing 20 orang (inbond dan outbond) serta Program Kampus Mengajar sebanyak 8 orang, program Studi Independent sebanyak 10 orang serta program pemagangan 23 orang.

Menariknya, di akhir tahun 2021 ini, Dadang menyebut ITB STIKOM Bali kembali menjadi PTS Nomor 1 dari 161 PTS di Bali Nusra berdasarkan Webometrics Rangking of World Universities.

Prestasi gemilang ini diraih berkat berbagai terobosan baru yang dilakukan ITB STIKOM Bali diantaranya Program Internship atau magang secara daring dengan Lithan EduClass Singapore yang dikaitkan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

“Perlu kami uraikan pada kesempatan yang berbahagia ini, bahwa program kerjasama dengan Singapura telah mulai, pada tanggal 4 Oktober 2021 lalu, dengan peserta sekitar 100 orang, dimana para mahasiswa akan disalurkan magang pada tahun kedua sampai dengan tahun keempat dengan mendapatkan uang saku sampai dengan Rp. 100 juta per 3 tahun atau 33 juta per tahun atau sekitar Rp. 2.750.000,00 per bulan dan biaya kuliah ditanggung oleh perusahaan tempat magang. Ada 2.000-an perusahaan berskala internasional yang berkantor di Singapura telah siap menerima magang online dari seluruh mahasiswa ITB STIKOM Bali. Saat ini sedang dibuka proses pendaftaran batch 2 sampai dengan tanggal 20 Pebruari 2022,” jelas Dadang.

Selain itu, lanjut Dadang, terobosan lainnya dilakukan ITB STIKOM Bali dengan meluncurkan program kuliah sambil magang atau kerja ke Jepang.

“Saat ini 15 orang mahasiswa kami sedang magang ke Jepang dan 5 orang lagi menunggu pemberangkatan karena visa magang yang belum dibuka. Para mahasiswa yang sedang ngantri, untuk diproses penempatan ke Jepang baik untuk kuliah sambil magang / kerja mencapai 200 orang,” ungkapnya.

Ditambahkan, ITB STIKOM Bali juga memiliki bagian Inkubator Bisnis, yang disebut Inkubator Bisnis STIKOM Bali sebagai unit unggulan membentuk calon technopreneur masa depan hasil bentukan Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali.

Lebih lanjut, imbuhnya, inkubator bisnis STIKOM Bali sebagai salah satu penggerak dalam pengembangan ekosistem usaha di Bali sudah banyak berkontribusi dalam pengembangan usaha-usaha rintisan berbasis teknologi informasi.

“Program pendampingan yang dilaksanakan dirancang sedemikian rupa dari tahap pra-inkubasi, inkubasi, hingga pasca inkubasi, sehingga mampu memberikan pelayanan sesuai fase pengembangan usaha peserta,” kata Dadang.

Sampai saat ini, ITB STIKOM Bali disebutkan telah bekerjasama dengan 199 Mitra dari kalangan Pemerintah, BUMN, Industri dan Perbankan serta kini pihaknya menjalin kerjasama dengan puluhan media.

“Sekarang ini, kita menandatangani MOU dengan puluhan media dan juga dengan 1 bank serta 1 yayasan dari Ubud yang concern dengan budaya yang dikolaborasikan dengan teknologi informasi,” pungkasnya. ace

Berita Lainnya

More From Author

+ There are no comments

Add yours