DENPASAR, SERBI BALI-SMK TI Bali Global, Dalung, Kabupaten Badung menggelar kegiatan Seminar Nasional Kewirausahaan Sekolah, yang bertempat di Aula ITB STIKOM Bali, Jalan Raya Puputan Nomor 86 Renon, Denpasar, Kamis, 23 Pebruari 2023.
Kepala SMK TI Bali Global, Dalung, Kabupaten Badung, I Made Indra Aribawa, S.H., menyampaikan, dalam Seminar Nasional Kewirausahaan Sekolah, SMK TI Bali Global Badung menjalin kerjasama dengan PT Tera Data Indonusa Tbk. (AXIOO) yang berkaitan dengan AXIOO Class Program (ACP) bagi siswa-siswi di SMK TI Bali Global Badung.
Dikatakan Indra Aribawa, bahwa SMK TI Bali Global Badung yang didukung ITB STIKOM Bali Group dan Yayasan Widyadharma Shanti melakukan kerjasama dengan pihak AXIOO dalam mengembangkan kelas industri kedepannya.
“Manfaatnya nanti, anak-anak kami tentunya memiliki kompetensi yang unggul di bidang IT atau Teknologi Informasi,” jelasnya.
Dengan adanya kelas industri ini, lanjutnya, tamatan-tamatan SMK TI Bali Global Badung lebih cepat bisa terserap ke dunia kerja. Oleh karena itu, orientasi tamatan SMK itu adalah BMW artinya bisa bekerja, yang kemudian bisa melanjutkan kuliah serta berwirausaha. “Tentunya, itu yang terus kami dorong didalam lingkungan SMK TI Bali Global Badung,” paparnya.
Soal dukungan real pihak AXIOO, Aribawa menjelaskan nanti kedepannya berkaitan dengan Link and Match, 8 plus i yang salah satu outputnya berupa Teaching Factory yang akan dikembangkan di lingkungan sekolah serta dikembangkan kelas industri tersebut.
“Nantinya sedang digarap yang skemanya kami akan membuka satu kelas dulu kaitannya dengan kelas industri. Tentunya lewat sistem peminatan. Siswa yang terpilih nantinya berhak 36 orang itu mengikuti program AXIOO Class Program,” paparnya.
Untuk di AXIOO nantinya, pihaknya lebih memfokuskan konsentrasi yang berkaitan dengan pengembangan Rekayasa Teknologi dan Game tersebut. “Itu yang akan kita kerjasamakan dengan Tera Data atau AXIOO tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu, Rektor ITB STIKOM Bali, DR. Dadang Hermawan, Ak.,M.M., menambahkan, bahwa ITB STIKOM Bali bekerjasama dengan PT Tera Data Indonesia Tbk (AXIOO) merupakan KSBK atau Kerjasama Lama Bersemi Kembali. Disebutkan, ITB STIKOM Bali sudah beberapa tahun bekerjasama dengan AXIOO ini, akan tetapi terhalang oleh pandemi sehingga sekarang diaktifkan lagi dan dimulai dari SMK TI Bali Global Badung.
Karena SMK TI Bali Global Badung merupakan salah satu unit ITB STIKOM Bali Group, maka pihaknya mendukung program kerjasama tersebut, sekaligus AXIOO juga bekerjasama dengan ITB STIKOM Bali.
Disebutkan, hal tersebut merupakan dukungan dari ITB STIKOM Bali dan Yayasan Widya Dharma Shanti kepada SMK-SMK yang ada di lingkungan ITB STIKOM Bali Group yang dimulai dari SMK TI Bali Global Badung. Kemudian, lanjutnya, akan disebarluaskan atau ditularkan ke sekolah kejuruan lain sebagai pengejawantahan dari sistem yang dikembangkan selama ini, yakni program Merdeka Belajar dan Link and Match.
“Sebetulnya, kami ini dari dulu sudah melakukan hal itu, tapi ini adalah peningkatan-peningkatan yang dilakukan antara pendidikan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) yang selama ini mungkin masih kurang akselerasi, karena ini bagian dari akselerasi supaya anak-anak kita itu siap bekerja, siap melanjutkan dan siap berwirausaha,” jelasnya.
Dipaparkan, kerjasama ini juga mencakup perekrutan siswa setelah tamat belajar. Melalui ACP atau AXIOO Class Program, siswa mendapatkan sertifikasi yang dikeluarkan oleh AXIOO seperti sertifikasi mikrotik. Setelah diperoleh sertifikasi, imbuh Dadang, siswa tersebut berpeluang untuk bekerja di AXIOO Group atau juga melanjutkan ke ITB STIKOM Bali dengan memakai sistem konversi atau RPL (Recognize of Prior Learning) atau penilaian dan pengakuan pembelajaran sebelumnya.
“Dari sistem RPL itu tidak perlu mengulangi lagi mata kuliah yang sama berkaitan dengan yang disertifikasi tadi. Jadi, di-recognize sama ITB STIKOM Bali,” ungkap Dadang.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Widya Dharma Santhi, Drs. Ida Bagus Dharmadiaksa, Ak., M.Si., mengatakan, bahwa pihaknya juga bekerjasama dengan Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Provinsi Bali sebagai wadah dari semua Perguruan Tinggi Swasta untuk bisa membantu dan memperlancar proses belajar mengajar, terutama dengan menerapkan kerjasama antar institusi sekolah.
Oleh karena itu, BMPS ini sifatnya hanya memperkuat kerjasama antara AXIOO dengan sekolah-sekolah yang mendukung semua program tersebut.
“Sekolah-sekolah yang kurang semangat atau kurang mampu, BMPS akan memotivasi sekolah-sekolah itu supaya kerjasamanya benar-benar dilaksanakan sebaik-baiknya demi peningkatan kualitas siswa itu sendiri,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Senior VP Social Impact PT Tera Data Indonusa Tbk (AXIOO) Timmy Theopelus mengungkapkan, saat ini perusahaan teknologi informasi telah mendominasi kebutuhan yang dibutuhkan dunia.
Menurut Timmy, dekade 1960-2000-an, perusahaan besar di dunia selalu didominasi oleh migas.
“Artinya, saat ini teknologi memegang peranan sangat luar biasa. Saat ini, dari sisi kapital, perusahaan IT sudah melebihi kapital perusahaan Migas,” jelasnya.
Melalui Axioo Class Program, Timmy berharap, siswa akan terbiasa dengan perubahan teknologi informasi dan selalu mendapatkan update terkait teknologi-teknologi terbaru.
“Harapannya dengan menguasai teknologi yang terbaru dan terkini, siswa bisa paham dan akhirnya bisa memanfaatkan teknologi dan tentunya juga memiliki kompetensi yang unggul dan siap masuk dunia kerja,” jelasnya.
Disisi lain, Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Provinsi Bali, I Gede Ngurah Ambara, S.H., mengatakan sejatinya BMPS Bali terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas dan kinerja kewirausahaan sebagai salah satu upaya memberi bekal kepada peserta didik, agar mereka memahami konsep kewirausahaan, memiliki karakter wirausaha, mampu memanfaatkan peluang dan mendapatkan pengalaman langsung berwirausaha, serta terbentuknya lingkungan sekolah yang berwawasan kewirausahaan.
“Sekolah sebagai entitas pendidikan kedua setelah keluarga, harus berperan aktif mempersiapkan mentalitas siswa, agar mereka dapat selamat mengarungi gelombang samudera kehidupan, yang semakin lama tampaknya akan menjadi semakin rumit dan kompleks. Penguasaan iptek, dengan berbagai keterampilan pendukungnya, memang sangat diperlukan. Akan tetapi, kesiapan mental, kekuatan karakter sebagai wirausaha tangguh, rasanya lebih penting. Tanpa mentalitas tangguh, siswa pintar dan terampil hanya akan bengong melihat dinamika kehidupan yang penuh tantangan,” rincinya.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali yang diwakili Sub Koordinator Unit Substansi Kurikulum dan Pembelajaran, I Gede Agus Rai, S.Sn.,M.Sn., mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada PT Tera Data Indo Nusa Tbk yang telah bekerjasama dengan SMK TI Bali Global Badung selaku penyelenggara Seminar Nasional Kewirausahaan Sekolah yang merupakan event yang sangat strategis dalam mewujudkan kebijakan implementasi Link and Super Match Sekolah Menengah Kejuruan, terutama dalam membangkitkan motivasi kepada siswa, agar memiliki mental serta jiwa kewirausahaan yang kuat sebagai generasi milenial yang sangat dibutuhkan kompetensi kewirausahaan dalam mendorong laju pertumbuhan pembangunan, khususnya dalam bidang IT di Provinsi Bali.
Ditambahkan, dengan adanya program pengembangan pembelajaran kewirausahaan diharapkan bisa mengurangi tingkat pengangguran lulusan SMK dalam implementasi Kurikulum Merdeka, pembelajaran kewirausahaan juga sudah mulai ditingkatkan, dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah dengan model pembelajaran kewirausahaan diimplementasikan dalam berbagai bentuk pembelajaran berbasis produksi dan bisnis, seperti Teaching Factory.
Disebutkan pula, semakin banyak jumlah lulusan SMK setiap tahunnya, sementara tenaga kerja SMK yang terserap di Dunia Udaha dan Dunia Industri (DUDI) semakin berkurang. Oleh karena itu, perlu dibuatkan strategi alternatif agar lulusan SMK nantinya bisa lebih mandiri setelah lulus dari sekolah, meskipun tidak dapat bekerja di Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
“Dari hasil proses dari pembelajaran SMK kita, tentunya kita cermati dalam sebuah data, dimana telah kita luncurkan namanya Treaser Study, karena lulusan SMK itu nanti akan bisa dia bekerja, melanjutkan serta berwirausaha. Jadi, berdasarkan hasil Treaser Study tahun 2020-2021 yang bekerja itu dari lulusan 32 ribu sekian, yang bekerja 13 ribu, yang melanjutkan 10 ribu sedangkan yang berwirausaha baru 3 ribu sekian,” rincinya.
Kedepannya, diharapkan lulusan SMK lebih banyak untuk berwirausaha dan perlu ditingkatkan lagi animo berwirausaha, meskipun nantinya juga ada yang melanjutkan, karena akan meningkatkan kompetensi bagi peserta didik. “Jadi, levelnya tidak level dua lagi, kalau ingin meningkatkan kompetensi, tentunya levelnya lebih naik lagi,” kata Agus Rai, sembari membuka resmi kegiatan Seminar Nasional Kewirausahaan Sekolah. (ace)
+ There are no comments
Add yours