Bandara I Gusti Ngurah Rai Raih Protokol Kesehatan Terbaik se-Asia Tenggara

4 min read

DENPASAR,SERBIBALI.COM-Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali masuk ke dalam peringkat 10 besar bandara, dengan protokol kesehatan terbaik di Asia Tenggara. Bandara kelolaan PT Angkasa Pura I (Persero) tersebut, berada di peringkat 8 bandara dengan protokol kesehatan terbaik di kawasan Asia Tenggara versi lembaga Safe Travel Barometer.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengungkapkan, bandara yang merupakan pintu gerbang udara utama Pulau Bali tersebut, meraih skor 3,5 dari skor maksimum 5, serta dinobatkan sebagai salah satu bandara paling aman di Asia Tenggara, untuk melakukan transportasi udara, pada masa pandemi global Covid-19.

Lebih lanjut, Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi menyatakan, capaian ini, merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi dari berbagai pihak. “Di tengah kondisi pandemi ini, kami berkomitmen, untuk selalu mengedepankan implementasi protokol kesehatan secara ketat. Kami berterima kasih kepada seluruh stakeholder komunitas bandara atas sinergi, kolaborasi dan kerja keras bersama selama ini. Hal tersebut, kami tujukan untuk dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jasa bandara, sehingga dapat menikmati perjalanan udara meskipun pada masa yang sulit ini,” ujar Faik Fahmi.

“Implementasi protokol kesehatan yang ketat ini, kami barengi dengan kualitas layanan terbaik. Hal tersebut, merupakan komitmen layanan kami kepada pengguna jasa bandara,” tambahnya.

Menurutnya, adapun parameter penilaian dari Safe Travel Barometer antara lain adalah ketersediaan sarana pengecekan kondisi kesehatan penumpang, implementasi protokol kesehatan di bandara, kesiapan petugas di bandara, serta ketersediaan fasilitas tes Covid-19 di bandara.

“Selama masa adaptasi era kenormalan baru atau new normal, kami telah menerapkan sejumlah inovasi layanan di bandara-bandara yang kami kelola, termasuk di antaranya dalam bidang pemanfaatan teknologi,” papar Faik Fahmi.

Dijelaskan, adapun inovasi layanan, terkait protokol kesehatan di bandara-bandara kelolaan Angkasa Pura I adalah sebagai berikut:
• Online Customer Service. Layanan ini adalah berupa layanan petugas customer service yang tidak berhadapan langsung secara fisik dengan pengguna jasa bandara, serta ditujukan untuk mengurangi kontak fisik antar manusia di area terminal bandara, sehingga akan meminimalkan risiko penularan Virus Corona. Penumpang dan pengguna jasa bandara dapat terlayani dengan aman dan tanpa rasa khawatir.
• Thermal Scanner. Untuk memindai suhu badan calon penumpang yang akan memasuki Terminal Keberangkatan dan penumpang yang tiba, alat pengukur suhu badan otomatis atau thermal scanner dipasang di sejumlah titik di area Terminal Keberangkatan dan Terminal Kedatangan di 15 bandara kelolaan Angkasa Pura I. Dengan alat ini, suhu tubuh penumpang dapat terpantau oleh petugas, sehingga kondisi kesehatan penumpang dapat diketahui. Calon penumpang dan penumpang kedatangan dengan suhu di atas 37,3 derajat Celcius, akan dilakukan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut oleh petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), sehingga dapat alur pergerakan penumpang yang berpotensi sakit dapat dikontrol.
Selanjutnya, diungkapkan tentang istilah Touchless-Contactless Toll Gate, yang disebutkan, untuk mengurangi kontak langsung antar-manusia, tollgate masuk di sejumlah bandara kelolaan Angkasa Pura I, kini telah menerapkan sistem touchless-contactless tollgate system. Dengan fasilitas ini, pengguna jasa dengan kendaraan roda empat yang akan memasuki bandara cukup mengambil tiket masuk mobil dengan mengarahkan tangan ke sensor mesin.
• Sistem Pembayaran Parkir Non-Tunai. Dengan sistem pembayaran non-tunai (cashless) dalam transaksi pembayaran parkir kendaraan di beberapa bandara kelolaan, Angkasa Pura I berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan atau level of service bagi pengguna jasa bandara, serta untuk meminimalkan kontak langsung antar-manusia antara pengguna jasa dengan petugas, sehingga dapat menurunkan risiko penyebaran Virus Corona melalui sentuhan.

Kemudian, Faik Fahmi menuturkan, pembayaran parkir mobil secara cashless ini, dapat menggunakan berbagai jenis uang elektronik atau e-Money dari beberapa bank yang telah mengeluarkan produk tersebut.
• Perangkat Sterilisasi dengan Sinar UV. Perangkat ini dipasang pada fasilitas di terminal yang sering disentuh oleh pengguna jasa, di antaranya adalah di baggage conveyor belt, eskalator, dan travelator.
• Sistem pembayaran Cashless di gerai komersial terminal. Untuk mengurangi potensi kontak antar-manusia di area gerai komersial, kini telah diterapkan sistem pembayaran cashless atau non-tunai di banyak gerai di bandara kelolaan Angkasa Pura I. Dengan sistem ini, pengguna jasa yang akan melakukan pembayaran di gerai komersial di area terminal bandara tidak perlu menggunakan uang tunai, tetapi dengan sistem pembayaran non-tunai dan menggunakan media pembayaran elektronik (EDC).

Patut diketahui, Faik Fahmi juga menjelaskan bahwa, PT Angkasa Pura I (Persero) merupakan salah satu BUMN pengelola bandara di Indonesia. Angkasa Pura I mengelola 15 bandara, yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Bandara Frans Kaisiepo Biak, Bandara Sam Ratulangi Manado, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara Ahmad Yani Semarang, Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo, Bandara Adi Soemarmo Surakarta, Bandara Internasional Lombok Praya, Bandara Pattimura Ambon, Bandara El Tari Kupang, dan Bandara Sentani Jayapura.

Selain itu, kata Faik Fahmi, Angkasa Pura I juga mempunyai lima anak perusahaan, yaitu PT Angkasa Pura Logistik, PT Angkasa Pura Properti, PT Angkasa Pura Suport, PT Angkasa Pura Hotel, dan PT Angkasa Pura Retail. rls/ace

Berita Lainnya

More From Author

+ There are no comments

Add yours