Dipuput Ida Pandita Mpu Yogiswara, Ancala Uluwatu Gelar Karya Melaspas lan Mecaru, Ngresi Ghana

3 min read

BADUNG,SERBIBALI.COM-Usai rampung pembangunannya, digelar upacara yadnya bertajuk Karya Melaspas lan Mecaru Ngresi Gana di Ancala Uluwatu, pada Senin (25/4/2022).

Rangkaian upacara yadnya dipuput oleh Ida Pandita Mpu Yogiswara dari Griya Gede Manik Uma Jati, Banjar Jabajati, Desa Pemogan, Denpasar.

Pada kesempatan tersebut, Ida Pandita Mpu Yogiswara memaparkan, upacara melaspas bertujuan, untuk membersihkan dan menyucikan benda maupun bangunan baru secara niskala, sebelum digunakan atau ditempati. Selain itu, upacara melaspas juga dilakukan, agar terciptanya ketenangan dan kedamaian bagi penghuni tempat tersebut serta terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Untuk menjaga keharmonisan antara manusia dengan alam semesta, lanjutnya, digelar upacara mecaru, yang oleh umat Hindu disebut juga dengan Butha Yadnya.

“Butha Yadnya pada hakikatnya merawat lima unsur alam, yakni tanah, air, udara, api, dan ether. Melalui upacara mecaru diharapkan Bhutakala tersebut kembali ke tempatnya masing-masing disertai juga mengembalikan berbagai roh-roh yang tadinya mendiami bangunan tersebut, kembali ke tempat asalnya,” terangnya.

Kemudian, disebutkan dengan menghadirkan Dewa Ghana melalui upacara Ngresi Ghana yang diyakini sebagai Dewa Rintangan, tentunya, bertujuan memberikan perlindungan bagi penghuninya. Selain itu, upacara Ngresi Ghana dapat juga diartikan menstanakan kesucian Dewa Ghana demi melindungi bangunan suci dan juga tempat tinggal, agar terlindung dari mara bahaya.

“Jadi, tujuan memuja Dewa Ghana adalah untuk memohon kepada Hyang Widhi dalam manifestasinya sebagai Dewa Ghana, agar umat memperoleh perlindungan-Nya,” pungkasnya.

Patut diketahui, Ancala Uluwatu beralamat di Jalan Batu Kandik Nomor 5, Banjar Dinas Karang Boma, Desa Pecatu, Kabupaten Badung.

Salah satu Pemilik/Owner Ancala Uluwatu, I Wayan Chery Antara menjelaskan, Ancala diambil dari Bahasa Sansekerta yang berarti bukit. Hal ini dikarenakan, lokasinya memang berada diatas perbukitan dengan pemandangan menghadap ke laut dan matahari terbenam.

Kemudian, dikatakan, Ancala Uluwatu mulai dibangun pada saat pandemi Covid-19, tepatnya bulan April 2021 dan selesai pembangunannya, pada bulan November 2021. Sementara itu, Ancala Uluwatu beroperasi mulai November 2021.

Untuk fasilitasnya, disebutkan Ancala Uluwatu menyediakan kamar dengan fasilitas lengkap meliputi air panas/dingin, smart TV, WIFI, kolam renang dan dapur bersama, dengan sistem sewa harian atau bulanan tergantung kesepakatan.

“Saat ini, harga per malam mulai dari 250 ribu rupiah untuk kamar saja, dengan fasilitas lengkap. Untuk bangunan sendiri, luasnya kurang lebih 3 are, yang berada di atas lahan 15 are,” bebernya.

Saat ini, kata dia, tamu yang menginap di Ancala Uluwatu berasal dari wisatawan domestik hingga mancanegara meliputi tamu Inggris, Amerika Serikat, Perancis, Belarusia, Russia, Jerman dan Spanyol.

Berikutnya, Wayan Chery Antara berharap, semoga situasi bisa berangsur membaik dan Ancala Uluwatu lebih dikenal banyak orang dan bisa menjadi alternatif tempat menginap yang nyaman bagi wisatawan.

“Selain memiliki pemandangan matahari terbenam, Ancala Uluwatu juga memberikan rasa aman, nyaman dan bernuansa kekeluargaan,” pungkasnya.ace

Berita Lainnya

More From Author

+ There are no comments

Add yours