Gus Bota, ARW dan Made Yudana Distribusikan 280 Sak Beras di Desa Adat Balangan

BADUNG,SERBIBALI.COM– Ketiga Anggota Dewan Fraksi PDI Perjuangan, yaitu anggota DPRD Provinsi Bali Fraksi PDI Perjuangan, I Bagus Alit Sucipta, SH., yang akrab disapa Gus Bota dan anggota DPR RI, Fraksi PDI Perjuangan, I Gusti Agung Rai Wirajaya, SE.MM., atau ARW bersama anggota DPRD Kabupaten Badung, I Made Yudana, ST., kembali mendistribusikan beras sejumlah 280 Sak, bertempat di Wantilan Pura Desa, Desa Adat Balangan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, pada Senin (18/10/2021).

Anggota DPRD Provinsi Bali Fraksi PDI Perjuangan, I Bagus Alit Sucipta, SH., yang akrab disapa Gus Bota mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat Desa Adat Balangan, Mengwi, pada waktu Pemilihan Anggota Legislatif 2019, dirinya diberikan kepercayaan untuk duduk sebagai anggota DPRD Provinsi Bali. “Astungkara, saya telah jadi anggota DPRD Provinsi Bali. Saya ucapkan terima kasih,” kata Gus Bota.

Selanjutnya, Gus Bota memaparkan, dirinya selaku anggota DPRD Provinsi Bali, Fraksi PDI Perjuangan bersama-sama anggota DPR RI, Fraksi PDI Perjuangan, I Gusti Agung Rai Wirajaya, SE.MM., atau ARW dan anggota DPRD Kabupaten Badung, Fraksi PDI Perjuangan Dapil Mengwi, I Made Yudana ST., melakukan kegiatan Bakti Sosial PDI Perjuangan berupa pembagian beras di Desa Adat Balangan, Mengwi dengan cara turun langsung ke tengah-tengah masyarakat, dalam rangka meringankan beban masyarakat, dalam situasi masa pandemi Covid-19.

Disebutkan, Gus Bota bersama ARW (Agung Rai Wirajaya) dan Made Yudana sebagai petugas partai PDI Perjuangan melakukan program kerja pembagian beras secara bergotong royong, atas intruksi Ketua Umum, Ibu Megawati Soekarnoputri.

“Kami selaku petugas partai dalam situasi pandemi Covid-19 atas intruksi Ketua Umum, Ibu Megawati Soekarnoputri untuk turun dan hadir ditengah-tengah masyarakat. Jadi, selaku petugas partai harus turun ke masyarakat, guna meringankan beban masyarakat yang terdampak ekonomi,” ungkap Gus Bota.

Lebih lanjut, Gus Bota menambahkan, kegiatan sosial pembagian beras ini, minimal bertujuan meringankan beban masyarakat dan memotivasi masyarakat untuk tetap sehat dan mengikuti aturan Prokes (Protokol Kesehatan).

“Program ini kami lakukan dalam situasi pandemi. Sebagai anggota Dewan, saya turun ke masyarakat di sejumlah desa. Kalau saya dari ujung selatan, yakni Desa Pecatu hingga ujung utara, yaitu Desa Belok Sidan. Biar semuanya dapat bantuan beras, walau sedikit-sedikit jumlahnya. Jika Agung Rai Wirajaya lebih luas lagi arealnya dan lebih banyak lagi nyumbangnya. Mulai dari Karangasem hingga Negara, Jembrana. Bahkan, Buleleng sampai ujung selatan Kabupaten Badung, yakni Pecatu,” terang Gus Bota.

Dipaparkan, program pembagian beras ini, diakuinya, murni berasal dari dana hasil gotong royong Gus Bota bersama ARW (Agung Rai Wirajaya) dan I Made Yudana, ST., yang menyisihkan gaji anggota Dewan dengan sistem dikembalikan lagi ke masyarakat.

“Program ini disebut gotong royong. Saya menyumbangkan beras secara pribadi. Demikian juga Agung Rai Wirajaya dan juga Made Yudana menyumbangkan beras secara pribadi. Kami lakukan secara gotong royong di setiap desa ataupun banjar yang berada di Kabupaten Badung. Jika dilihat dari jumlahnya, jelas kekurangan. Minimal kami lakukan semua ini dari hati,” tegas Gus Bota.

Meskipun, kondisi pandemi Covid-19 mengakibatkan seluruh lapisan masyarakat terdampak ekonomi. Namun, diakuinya, bantuan beras yang tidak seberapa ini, minimal diharapkan, aksi nyata pembagian beras ini, bisa diikuti jejaknya oleh pihak lainnya, dalam melakukan aksi Bakti Sosial.

Hal senada juga diungkapkan anggota DPR RI, Fraksi PDI Perjuangan, I Gusti Agung Rai Wirajaya, SE.MM., yang menyatakan, bahwa dirinya sebagai petugas partai, dalam kondisi pandemi Covid-19 wajib dan harus turun ke masyarakat, dalam rangka membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak Covid-19. Namun, pihaknya merasa bersyukur, dalam beberapa minggu ini, Covid-19 mulai melandai. Namun, pihaknya tetap mengingatkan masyarakat Bali tetap menjaga Protokol Kesehatan.

Melihat kondisi yang demikian, Agung Rai Wirajaya berharap, dengan telah dibukanya penerbangan internasional, mulai 14 Oktober 2021, agar pariwisata kembali bergeliat, dikarenakan, Bali sangat tergantung dengan sektor pariwisata.

“Dulu Pemkab Badung membawa dana untuk kepentingan masyarakat. Tetapi, sekarang, situasi pandemi Covid-19, tidak ada tamu yang datang ke Bali. Kita harus introspkesi diri dan mulat sarira dalam menjalankan tugas-tugas di dunia ini,” ujar Agung Rai Wirajaya.

Dijelaskan, sesuai informasi dari Bank Indonesia, dalam kondisi normal, sekitar Rp. 140 Trilyun dana berputar di Bali. “Ini hasil real berputar di Bali, ketika kondisi normal. Akibat pandemi Covid-19, ini yang tidak ada lagi dananya. Karena, tidak ada wisatawan asing yang datang ke Bali. Mudah-mudahan, dengan dibukanya penerbangan internasional, 14 Oktober 2021, bisa mengalir seperti sebelumnya, secara bertahap. Mari secara bersama-sama jaga protokol kesehatan dan jaga imun tubuh kita, agar banyak tamu datang ke Bali. Selain itu, Bali bisa sebagai contoh dan pioner yang bisa mendatangkan wisatawan ke Bali,” harapnya.

Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Badung, Fraksi PDI Perjuangan Dapil Mengwi, I Made Yudana ST., mengungkapkan, dirinya bersama dengan Gus Bota dan Agung Rai Wirajaya (ARW) menjalankan program kerja Bakti Sosial berupa pembagian beras sejumlah 280 Sak. Diakuinya, pihaknya untuk kesekian kalinya turun ke masyarakat yang berada di Desa Adat Balangan Mengwi. “Saya bersama-sama senior kami, Gus Bota dan ARW , terjun ke masyarakat, terutama di desa se-Kecamatan Mengwi,” beber Made Yudana.

Dijelaskan, pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada Semeton GB (Gus Bota) Balangan yang telah membuat program kerja dan memfasilitasi semua kegiatan beserta rencana kerja di Desa Adat Balangan.

Berikutnya, Made Yudana berharap kedepannya, akan berusaha membantu dan mengawal semaksimal mungkin, semua kebutuhan yang ada di Desa Adat Balangan Mengwi, apalagi dirinya saat ini, duduk di Komisi III DPRD Kabupaten Badung.

“Tidak bermaksud mendahului, karena, di Balangan masih ada anggota Dewan di Kuwum Mengwi, yaitu pak Wayan Regep. Mari bersama-sama bergotong royong membantu dan mengawal semua kebutuhan yang ada, khususnya di Kuwum Mengwi, apalagi di Desa Adat Balangan. Semoga rencana program kerja berjalan dengan lancar dan pandemi Covid-19 cepat berlalu,” pungkasnya.

Pada saat itu, Bendesa Adat Balangan Mengwi, I Made Sumarta didampingi Perbekel Desa Kuwum Mengwi, Ida Bagus Tirtayasa mengucapkan banyak terima kasih kepada Gus Bota, Agung Rai Wirajaya (ARW) dan Made Yudana atas waktu dan tempatnya berkenan hadir di tengah-tengah masyarakat di Desa Adat Balangan Mengwi, dalam rangka kegiatan Bakti Sosial PDI Perjuangan berupa pembagian beras.

Bantuan beras ini, lanjutnya, berjumlah 280 Sak yang disalurkan kepada masyarakat Desa Adat Balangan.

“Ini momentum yang sangat bagus bagi kami semuanya di Desa Adat Balangan Mengwi. Karena, anggota Dewan dari Pusat, Provinsi dan Kabupaten sangat kreatif kepeduliannya atas situasi Covid-19 yang menimpa warganya,” bebernya.

Kedepannya, diharapkan, agar hal-hal seperti ini terus dilakukan secara berkelanjutan dan menjadi momentum berharga, agar selalu peduli terhadap permasalahan dan dampaknya akibat pandemi Covid-19 yang dihadapi masyarakat Bali, khususnya krama Desa Adat Balangan, Mengwi.ace

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *