ITB STIKOM Bali Melaksanakan Wisuda Sebanyak 581 Wisudawan

5 min read

BADUNG, Serbi Bali– ITB STIKOM Bali mewisuda 581 mahasiswanya di The Westin, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Sabtu, 26 November 2022.Jumlah wisudawan sebanyak 581 orang itu terdiri dari tingkat sarjana 575 orang dan diploma tiga sebanyak 6 orang serta 12 orang diantaranya memperoleh dua gelar, yakni Sarjana Komputer (S.Kom) dari ITB STIKOM Bali dan Bachelor if Infornation Technology (BIT) dari HELP University Kuala Lumpur, Malaysia. Mereka telah berhasil menempuh kuliah rata-rata untuk S1 empat tahun dan untuk D3, tiga tahun, sehingga sampai dengan wisuda ke-30 ini, alumni STIKOM Bali berjumlah 9.054 orang terdiri dari S1 sebanyak 8.333 orang dan D3 sebanyak 721 orang. Sedangkan, alumni sarjana dua gelar sebanyak 164 orang. Rektor ITB STIKOM Bali, Dr. Dadang Hermawan melaporkan, pada tahun 2022 ini ITB STIKOM Bali masuk rangking 127 Nasional dari 3.115 Perguruan Tinggi negeri dan swasta se-Indonesia dan menjadi kampus terpopuler Nomor 1 dari 160 PTS di Bali Nusra berdasarkan Webometrics Rangking of World Universities, yakni sebuah lembaga pemeringkatan perguruan tinggi di seluruh dunia yang berkedudukan di Spanyol. “Jumlah mahasiswa aktif yang sedang belajar saat ini adalah 6.623 orang dimana 83,03 % merupakan putera/i kita di Bali, sedangkan sisanya berasal dari seluruh propinsi yang ada di Indonesia bahkan dari luar negeri,” terangnya. Disebutkan, rata-rata masa tunggu alumni ITB STIKOM Bali hanya memerlukan waktu 40 hari atau satu bulan lebih untuk segera masuk ke dunia kerja ataupun dunia wirausaha, hal ini antara lain disebabkan oleh tingginya permintaan dari berbagai usaha dan industri akan kebutuhan tenaga TIK.”Setiap hari, kami menerima permintaan tenaga kerja bidang TIK (kadang-kadang juga non TIK) rata-rata 3 perusahan baik melalui surat, email, telpon, dan tidak jarang pula yang langsung datang ke kampus bahkan sampai dengan melakukan perekrutan di kampus. Hal ini juga ditunjang dengan adanya bagian yang khusus menangani bimbingan karir baik bagi alumni maupun bagi para mahasiswa tingkat akhir yang tugas utamanya memberikan informasi, konsultasi maupun menyalurkan para alumni maupun mahasiswa memasuki dunia kerja, sedangkan bagi yang mau berwirausaha, para mahasiswa dikelola oleh Inkubator Bisnis ITB STIKOM Bali,” jelasnya.

Menurut Dadang Hermawan, dua setengah tahun lalu, tepatnya 7 Mei 2019 STIKOM Bali telah bertransformasi dari Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer menjadi Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali atau disingkat ITB STIKOM Bali dengan penambahan satu program studi Teknologi Informasi program Sarjana dan pada 31 Januari 2020 ITB STIKOM Bali telah mendapatkan izin dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tentang pembukaan program studi Bisnis Digital.”Program sarjana dan tahun 2022 ini kita menjalin kerjasama dua gelar dengan STT Bandung. Kabar gembira lagi, dalam waktu dekat, dengan seizin Yayasan, kami sedang memproses perizinan pembukaan Prodi Sains Data dan selanjutnya sedang dipersiapkan dan dikaji beberapa pembukaan Prodi Cyber Security/Computer Forensic, Prodi Pariwisata berbasis digital, Prodi Arsitektur yang berbasis digital, Teknologi Pembelajaran, Magister Bisnis Digital dan S3 Sistem Informasi,” ungkapnya. Dipaparkan, ITB STIKOM Bali kini telah memiliki dua Fakultas dan segera dibentuk 1 Direktorat Pasca Sarjana, yakni Fakultas Informatika dan Komputer dengan tiga Program Studi S1 yaitu Prodi Sistem Informasi, Prodi Sistem Komputer, dan Prodi Teknologi Informasi. Fakultas Bisnis dan Vokasi dengan dua Program Studi, yakni Prodi Bisnis Digital S1 dan Manajemen Informatika D3. Selain itu, ada program dua gelar nasional dengan Binus University, yaitu Sarjana Komputer dan Sarjana Manajemen berjumlah 17 mahasiswa dan STT Bandung, yakni Sarjana Komputer dan Sarjana Desain sebanyak 16 nahasiswa serta program dua gelar internasional, yakni HELP University meliputi Sarjana Komputer dari ITB STIKOM Bali dan Bachelor of IT berjumlah 119 mahasiswa dan jumlah alumninya kini mencapai 164 orang. “Demi menjaga kualitas penjaminan mutu, sejak 15 tahun yang lalu, kita telah melaksanakan Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang telah tersertifikasi secara internasional melalui sertifikasi ISO 9001-2000, 9001-2008 dan saat ini 9001-2015, sehingga kampus STIKOM Bali dapat sejajar dengan perguruan tinggi kelas dunia lainnya di berbagai negara,” jelasnya. Saat ini, imbuhnya, ada 100 orang dosen yang sudah sertifikasi dosen, 17 orang dosen yang bergelar doktor dan 19 orang dosen yang sedang studi lanjut S3 di dalam negeri maupun di luar negeri dan sudah ada 42 dosen telah mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk Hak Cipta dan Karyanya. “Para mahasiswa sebelum menempuh ujian skripsi atau tugas akhirnya wajib menempuh sertifikasi yang bersifat internasional yakni Microsoft untuk sertifikasi office, Cisco dan Mikrotik untuk sertifikasi jaringan komputer, Foresec untuk sertifikasi keamanan jaringan komputer, Project Management Institute (dari USA) untuk sertifikasi Project Management dan Supply Chain Management. Untuk para mahasiswa, kelas Internasional juga dilengkapi dengan sertifikat Diploma satu Bahasa Inggris dari NIIT India. Sertifikasi internasional ini dilaksanakan atas kerjasama dengan Bisma Informatika sedangkan untuk peningkatan kemampuan berbahasa inggris dan sertifikasi toefl, STIKOM Bali bekerja sama dengan Lembaga Pendidikan Bisnis Administrasi Indonesia (LPBAI),” pungkasnya.Sementara itu, Prof. Made Bandem, MA selaku Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti Denpasar yang menaungi ITB STIKOM Bali menyampaikan, bahwa program Magister Komputer ITB STIKOM Bali dengan Program Studi Sistem Informasi telah diluncurkan dan baru dilaunching 1 jam, sedikitnya 1 kelas sudah mendaftarkan diri sebagai calon mahasiswa baru angkatan perdana tahun akademik 2022/2023. “Kemarin, kami dari Yayasan Widya Dharma Shanti sudah meluncurkan program S2 Sistem Informasi. Kemudian, kami langsung mengadakan rapat, karena tugas yayasan adalah memberikan fasilitas semaksimal mungkin, untuk berlangsungnya Program S2 Sistem Informasi ini,” kata Prof. Made Bandem. Sesuai kesepakatan, diputuskan akan membangun Gedung Pascasarjana ini dengan mempersiapkan lab yang representatif serta semua fasilitas yang diperlukan untuk proses pembelajaran S2 Sistem Informasi.”Disamping itu, kami juga akan tetap membuat keseimbangan antara kualitas S1 dengan S2 dengan sejumlah pengaturan-pengaturan tata cara pembelajaran dan persiapan dosen-dosen yang harus konsentrasi mengajar pada S2 saja,” pungkasnya. rsn

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours