Jelang Akhir Tahun Penginapan di Nusa Penida Mulai Buka

KLUNGKUNG, SERBIBALI.COM – libur Natal dan Tahun Baru 2021 diharapkan menjadi momentum bangkitnya perekonomian Nusa Penida. Pulau yang bergantung terhadap Pariwisata ini berangsur-angsur membaik setelah mulai ramainya kunjungan tamu domestik ke Nusa Penida. 

Hal ini pun dirasakan Ketut Kusetiawan, salah seorang pemilik penginapan di wilayah Desa Bungamekar, Kecamatan Nusa Penida. Menurutnya jelang akhir tahun sudah mulai banyak wisatawan yang berlibur ke Nusa Penida. “Wisatawan yang berkunjung masih didominasi wisatawan domestik,” terangnya.

Meski jumlahnya tidak sebanding dengan tahun lalu, menurutnya kunjungan saat ini lebih baik dibandingkan dengan kondisi bulan-bulan lalu saat Covid-19. 

Bila biasanya di akhir tahun lalu ia memasang tarif Rp 400 ribu per malam, kini ia hanya bisa memasang tarif Rp 200 ribu per malam. “Saya lihat tarif penginapan lainnya juga (menurunkan harga). Kalau yang lain pasang tarif lebih murah, mau tidak mau harus menyesuaikan. Kadang pernah sampai Rp 150 ribu per malam,” katanya.

Menurunnya daya beli masyarakat yang merosot saat pandemi ini juga berdampak terhadap pola kunjungan wisatawan domestik di Nusa Penida yang banyak memilih tidak menginap. Mereka hanya berjalan-jalan seharian di Nusa Penida dan menginap di wilayah Denpasar dan sekitarnya. Sehingga sampai saat ini ia belum menerima pesanan penginapan untuk liburan Natal dan Tahun Baru 2020 ini. 

“Kalau sebelum Covid-19, dua bulan sebelum liburan Natal dan Tahun Baru sudah banyak yang memesan kamar karena takut tidak mendapatkan penginapan. Tingkat huniannya pun sudah penuh dari Desember-Januari,” tambahnya.

Pihaknya berharap wabah virus korona segera berakhir sehingga industri pariwisata di Nusa Penida pada utamanya dapat pulih kembali. “Kalau kondisinya seperti ini, sulit untuk mencari untung. Kadang-kadang bisa rugi karena ada yang memesan satu kamar untuk enam orang dengan tarif Rp 200 ribu per malam,” tandasnya.

Hal serupa juga disebutkan Nengah Setar salah seorang warga Kecamatan Nusa Penida yang memiliki sejumlah penginapan di pulau yang memiliki julukan Telur Emas Bali itu. Setar mengaku kembali membuka seluruh penginapan yang dimiliki sejak 1 Desember lalu. “Karena saya lihat sudah mulai terlihat ada tanda-tanda kemajuan (kunjungan wisatawan). Wisatawan domestik yang mendominasi saat ini,” terangnya. Ia mengaku kembali membuka penginapannya agar para pegawainya bisa kembali bekerja dan mendapatkan gaji lagi. Dengan empat penginapan yang terdiri dari 46 kamar, Pak Setar harus bisa membantu menyejahterakan 65 pegawainya. “Rugi sedikit tidak apa-apa demi pegawai. Jumlah pegawai 65 orang. Karena pandemi Covid-19 ini akhirnya terpaksa saya rumahkan,” pungkasnya.007

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *