DENPASAR, Serbibali.com – Sampah jika diolah secara benar akan mendatangkan manfaat yang tiada terkira. Salah satunya adalah pemanfaatan dalam bentuk fermentasi Eco Enzyme. Wujud fermentasi ini belakangan digandrungi oleh masyarakat oleh karena beragam manfaat yang dihasilkannya.
Terkait dengan kebermanfaatan Eco Enzyme bagi lingkungan hidup, Mapala Citta Mandala Universitas Warmadewa (Unwar) menggelar talkshow bertajuk “Eco Enzyme untuk Bumi Kita”, Sabtu (29/5) lalu. Talkshow digelar secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting sebagai peringatan Hari Bumi 2021.
Adapun narasumber Cok Istri Mirahyani, S.S., M.Si., (Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup), Jokoryanto (Relawan Eco Enzyme Nusantara), dan Ir. I Wayan Muliawan, M.T., (Pembina Mapala Citta Mandala Unwar, serta dipandu oleh Kadek Bramdhika Ada (Anggota Mapala Citta Mandala Unwar)
Berdasarkan hasil diskusi, terungkap bahwa Eco Enzyme merupakan produk hasil pengolahan sampah organic yang sangat mudah diterapkan. Pembuatannya juga sangat sederhana, namun menghasilkan manfaat yang sangat kaya. Karena berbasis pada pengolahan sampah organik, eco enzyme juga diyakini dapat menjadi solusi atas penumpukan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA).
Wakil Rektor III Unwar, Dr. Ir. I Wayan Parwata, M.T., IPM., dalam sambutannya menilai positif kegiatan tersebut. Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan sangat bermanfaat bagi masyarakat, utamanya dalam pengolahan sampah organik di Bali. “Apalagi Bali yang konsepnya adalah culture dan visi pemerintah Provinsi Bali yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali, termasuk juga visi Universitas Warmadewa adalah ‘Ekowisata’, saya kira tema ini sangat penting sekali untuk Bali, Indonesia, bahkan dunia ke depannya,” katanya.
Menurutnya, sebagai daerah pariwisata Bali memang memiliki tantangan dalam menangani sampah. Pemilahan yang tidak tepat seringkali membuat masalah sampah terlihat sangat besar. Oleh karena itulah upaya pemanfaatan sampah menjadi Eco Enzyme ini dipandang berperan sangat penting.
“Jika kegiatan ini kemudian bisa dipraktikan oleh seluruh peserta, saya yakin ini sangat bermanfaat sekali untuk lingkungan kita. Bali sebagai daerah wisata sangat mengharapkan bagaimana masalah sampah ini bisa teratasi,” katanya. (mb/sb)
+ There are no comments
Add yours