Denpasar, Serbibali.com – Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, mendorong pelaku pariwisata Indonesia, khususnya di Bali lebih optimal menggarap pasar domestik. Hal tersebut diungkapkan setelah mencermati trend pandemi Covid-19 di sejumlah negara yang masih fluktuatif.
Pandangan itu dinyatakan ketika tokoh yang akrab dipanggil Cok Ace ini ketika berbicara sebagai pembicara kunci pada acara Meet and Greet Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) se-Indonesia yang dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting, Rabu (2/6/2021).
Merujuk pada data, ia memberi gambaran tentang besarnya potensi wisatawan domestik (wisdom). “Setiap tahunnya tercatat 11 hingga 12 juta orang Indonesia berwisata ke luar negeri. Kalau setengahnya saja bisa kita garap, ini akan berdampak positif bagi pemulihan sektor pariwisata,” katanya.
Oleh karena itu pihaknya mengajak BPPD se-Indonesia dapat bersatu membuat terobosan dalam menggarap wisdom. Langkah ini sangat penting agar sektor pariwisata tak makin terpuruk.
“Kita jaga optimisme pelaku pariwisata, semangat mereka tak boleh padam. Jika semangat mereka sampai padam, akan terjadi kerusakan permenan yang akan sangat sulit diperbaiki,” katanya.
Lebih jauh, tokoh Puri Ubud ini menjelaskan, selama pandemi Covid-19, Bali merupakan provinsi mengalami dampak paling parah karena pertumbuhan ekonominya sangat bergantung pada sektor pariwisata. Menyikapi hal itu, Pemerintah Provinsi Bali tidak tinggal diam, dan terus mengupayakan agar pemulihan pariwisata bisa dilaksanakan sejalan dengan upaya pengendalian penyebaran Covid-19.
Khusus untuk pengendalian penyebaran Covid-19, lanjutnya, Pemprov Bali menempuh langkah strategis di antaranya dengan melibatkan desa adat melalui pembentukan Posko Gotong Royong dan meningkatkan disiplin masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan.
“Yang membanggakan, merujuk hasil survei Kementerian Kesehatan, Bali dinobatkan sebagai provinsi paling taat pakai masker. Selain peningkatan disiplin penerapan prokes, Bali juga menggenjot program vaksinasi Covid-19 yang mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat,” katanya meyakinkan jika Bali telah siap menerima para wisatawan secara sehat dan aman.
Ia menyebut, hinggasaat ini capaian vaksinasi di Bali sudah hampir mencapai 50 persen. Artinya, capain tersebut tinggal mencari 20 persen lagi untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) sebagaimana standar WHO.
“Jumlah penduduk Bali 4,32 juta, 70 persen dari jumlah tersebut berkisar pada angka 3 jutaan. Data per hari ini, hampir 50 persen dari jumlah tersebut sudah memperoleh vaksinasi Covid-19,” katanya.
Selain itu, pihaknya mengatakan jika kasus Covid-19 di Bali dalam sepekan terakhir tampak mulai melandainya. Dalam sepekan terakhir, penambahan angka terkonfirmasi positif Covid-19 bertahan pada kisaran dua digit. Bahkan, data per tanggal 1 Juni 2021, penambahan angka positif hanya sebanyak 28 orang, jumlah pasien sembuh sebanyak 50 orang dan meninggal 1 orang. “Untuk ukuran provinsi, capaian ini luar biasa,” imbuhnya sembari berharap agar ke depannya situasi makin membaik sehingga Bali benar-benar bisa dibuka untuk pasar internasional dengan negara terbatas pada bulan Juli mendatang. (bn/sb)
+ There are no comments
Add yours