I Bagus Alit Sucipta dan ARW Sisihkan Gaji Pribadi Dibelikan 2 Ton Beras Untuk Masyarakat di Desa Sangeh

5 min read

MANGUPURA,SERBIBALI.COM-I Bagus Alit Sucipta bersama Agung Rai Wirajaya atau ARW kembali menggelontorkan 2 (dua) ton beras di Wantilan Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, pada Sabtu (26/3/2022).

Kegiatan Bakti Sosial berupa pembagian beras ini, disebutkan sebagai program partai PDI Perjuangan. Hal tersebut diimplementasikan oleh I Bagus Alit Sucipta bersama ARW dengan cara menyisihkan gaji pribadinya untuk dikembalikan ke masyarakat.

“Dalam arti, gaji pribadi disisihkan, yang kemudian dibelikan beras dan dikembalikan lagi ke masyarakat,” tegas Bagus Alit Sucipta.

Selanjutnya, I Bagus Alit Sucipta menyebutkan program Bakti Sosial berbagi beras telah dimulai, sejak satu tahun lalu, yang diawali dari ujung selatan Desa Pecatu sampai dengan ujung utara Desa Belok Sidan hingga sekarang berada di Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.

“Program ini merupakan gotong royong dan perintah partai PDI Perjuangan atas intruksi Ibu Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri tentang bagaimana struktur partai, eksekutif dan legislatif dalam menghadapi situasi pandemi ini, secara bersama- sama turun langsung ditengah-tengah masyarakat,” rincinya.

Kemudian, I Bagus Alit Sucipta dan ARW mengimplementasikan programnya, untuk terjun langsung membantu kesulitan masyarakat pada masa pandemi Covid-19 dengan cara menggelontorkan beras ke seluruh Kabupaten Badung. Program terjun langsung menyapa masyarakat di Kabupaten Badung tidak hanya dilakukan, saat meminta suara pada masa Pileg atau Pilkada saja, akan tetapi, terus dilakukan hingga habis masa jabatannya sebagai Anggota DPRD Provinsi Bali tahun 2024.

“Kita menyapa masyarakat dan menyerahkan bantuan beras ini, bukan hanya pada saat minta suara baru turun ke masyarakat. Program ini terus kami lakukan. Astungkara sampai habis masa jabatan saya sebagai anggota DPRD Provinsi Bali hingga tahun 2024. Hal ini merupakan ciri rasa kasih sayang saya kepada masyarakat, karena telah memberikan dukungan kepada saya dan inilah timbal balik yang saya berikan kembali ke masyarakat,” kata Bagus Alit Sucipta.

Sementara itu, Agung Rai Wirajaya atau ARW memaparkan, Bali masih di posisi kontraksi, yang artinya Bali masih minus satu dalam pertumbuhan ekonomi dan diharapkan pariwisata Bali kembali bangkit lagi.

“Semoga pariwisata Bali mulai bangkit dan kita harus tetap menjaga protokol kesehatan,” terang ARW.

Kemudian, ARW menambahkan, Bali telah dipercaya menjadi tuan rumah perhelatan forum International Parliamentary Union atau IPU yang resmi ditutup di Nusa Dua, Bali, pada Kamis, 24 Maret 2022 yang lalu. Forum IPU ke-144 merupakan pertemuan anggota DPR seluruh dunia yang dihadiri 115 parlemen negara dan membawa delegasi serta menghasilkan Deklarasi Nusa Dua.

“Jumlah yang hadir ke Bali, ada sekitar 1250 orang. Ini berarti kita sudah mulai bersiap-siap mulai bangkit ekonomi dan pariwisata Bali. Kita juga bersyukur dengan tidak adanya karantina, makanya mereka bisa hadir datang ke Indonesia,” papar ARW.

Menurut ARW, dirinya termasuk salah satu peserta IPU ke-144 yang disambut dengan antusias dan menjadi kesempatan Bali untuk bangkit kembali.

“Bayangkan, ini 115 negara, baik itu Ukraina ikut serta. Malah parlemen Rusia tidak ikut dan juga dihadiri negara-negara besar. Ada dari negara Kongo di benua Afrika dan Negara Amerika Serikat. Hal ini memberikan kita obat, dimana Badung sebelumnya menjadi jawara dulu di Indonesia sebagai daerah dengan pendapatan daerah paling tinggi di Indonesia. Namun, sekarang, Badung yang sangat terpuruk, karena belum ada hotel besar yang buka dan tidak ada restourant, karena tidak ada tamu wisatawan mancanegara, yang paling besar pengaruhnya,” bebernya.

Ditambahkan ARW, dana yang beredar di Badung, sekitar 144 Trilyun Rupiah sebelum diterpa pandemi Covid-19.

“Ketika pandemi Covid-19 menerjang Badung, tidak ada sama sekali tamu yang datang ke Bali, khususnya yang membawa dolar. Ketika resesi dulu, kita beruntung di Bali. Nah, ini mungkin sebuah efek perputaran,” jelas ARW.

Kemudian, ARW juga menyebutkan perhatian pemerintah pusat cukup tinggi untuk Bali, dikarenakan, Bali masih di posisi paling buncit diantara pertumbuhan ekonomi daerah-daerah yang lainnya.

Oleh karena itu, pihaknya dari pusat partai PDI Perjuangan memerintahkan seluruh kader-kadernya, baik di legislatif, yudikatif maupun eksekutif, untuk ikut bersambung rasa guna membangun semangat masyarakat, khususnya di Bali.

Maka dari itu, ARW terus berupaya membantu masyarakat Badung untuk berbagi rasa dan semangat memotivasi masyarakat, agar bangkit dari keterpurukan ekonomi Bali.

“Semoga bisa kita tindaklanjuti dan terus menerus membantu masyarakat Badung khususnya dan Bali pada umumnya. Karena, tanpa langsung bersama-sama menggerakkan bisa semangat semakin berkurang. Tetapi, kita bersyukur, semua masih tetap semangat dan bisa melewati pandemi Covid-19 ini. Semoga, hal ini berakhir menjadi endemi dan kita tetap menjaga protokol kesehatan,” tandasnya.

Untuk tahun 2024, andaikata ARW tetap ditugaskan kembali oleh partai PDI Perjuangan bersama I Bagus Alit Sucipta akan siap kembali bertugas sebagai penyambung lidah rakyat dan berupaya merealisasikan aspirasi masyarakat yang disampaikan, khususnya di Kabupaten Badung, agar jalinan komunikasi tetap terus berjalan dengan baik,” pungkasnya.

Seperti diketahui, I Bagus Alit Sucipta, S.H., yang akrab disapa Gus Bota merupakan Anggota Legislatif Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Bali. Sementara itu, I Gusti Agung Rai Wirajaya, SE., MM., atau ARW adalah Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil Bali.

Dalam kegiatan pembagian beras tersebut, juga dihadiri oleh Jro Mangku, Bendesa Adat Sangeh, Bendesa Adat Gerana, Perbekel Desa Sangeh, Pengurus Cabang Made Sudiarta, semeton pengurus Ranting dan Anak Ranting PDI Perjuangan Desa Sangeh serta Semeton GB (Gus Bota) dan Krama Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. ace

Berita Lainnya

More From Author

+ There are no comments

Add yours