Tabanan,SERBI BALI-Dahan pohon bunut yang berusia sekitar 300-400 tahun tumbang. Hal tersebut, diduga akibat cuaca ekstrem dengan curah hujan yang cukup tinggi disertai petir dan angin kencang.
Tumbangnya salah satu dahan pohon bunut menimpa sejumlah pelinggih di Pura Puseh dan Pura Manikan Gunung Sari, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, pada Kamis (5/5/2022) pukul 00.25 WITA dan dilaporkan pada pukul 07.00 WITA.
Kejadiannya diketahui Saksi I Nengah Sulatra yang mendengar suara gemuruh di sekitar Pura Puseh Gunung Sari. Selanjutnya, Saksi keluar dan melihat dahan pohon bunut berdiamater sekitar 1 meter dan tinggi 30 meter tumbang dan menimpa beberapa pelinggih di Pura Puseh dan Pura Manikan Gunung Sari, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan.
Mengetahui kejadian tersebut, Saksi I Nengah Sulatra memberitahukan Bendesa Adat dan Pemangku Pura Puseh Gunung Sari serta Pemangku Pura Manikan Gunung Sari.
Kapolsek Penebel, AKP. I Nyoman Artadana, S.H.,M.H., mengatakan, karena situasi gelap serta hujan deras belum dilakukan upaya pembersihan. Kemudian, pukul 07.00 WITA baru dilakukan persiapan upaya pemangkasan dan pembersihan lantaran laporan Bhabinkamtibmas Desa Jatiluwih, yang diteruskan ke Polsek Penebel.
Selanjutnya, Kapolsek Penebel, AKP. I Nyoman Artadana, S.H.,M.H., bersama Camat Penebel, Danramil Penebel, BPBD Kabupaten Tabanan serta warga melaksanakan pemangkasan dan pembersihan.
Menurut Kapolsek Nyoman Artadana, akibat kejadian tersebut, Pura Puseh Gunung Sari mengalami kerusakan pada pelinggih piasan dan tembok penyengker sebelah barat dan utara sepanjang 15 meter. Sementara, Pura Manikan Gunung Sari juga mengalami kerusakan pada bale paruman, pelinggih catu meres, catu mujung dan pelinggih prasasti serta tembok penyengker sebelah timur dan utara sepanjang 10 meter.
“Kerusakan pada beberapa pelinggih itu, mengakibatkan kerugian, yang ditaksir Rp. 250 juta rupiah untuk masing-masing pura,” pungkasnya.