Rayakan Kelulusan, Satu Siswa SMK Meninggal Tabrak Truk

2 min read

Pengumuman kelulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Klungkung diwarnai aksi corat-coret dan konvoi yang akhirnya menimbulkan korban jiwa.

Salah satu siswa SMK yang masih menggunakan seragam sekolah dengan penuh coretan terlibat lakalantas di Jalan Raya Gunaksa Wilayah Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kamis (3/6) pukul 14.45. Akibat kejadian tersebut, siswa atas nama Sang Putu Julianta (18) asal Jalan Dahlia, Lingkungan Kemoning Kod, Kelurahan Semarapura Klod mengalami pendarahan dan meninggal di tempat.

Kanit Laka Sat Lantas Polres Klungkung Ipda Ida Bagus Ketut Wardana membenarkan terjadi lakalantas yang melibatkan sepeda motor Jupiter DK 4743 NB yang dikendarai seorang siswa dengan satu unit Truck DK 9373 BG. 

Ketut Wardana menuturkan kejadian tersebut berawal Truck DK 9373 BG yang sedang melaju di Jalan Raya Gunaksa dari arah barat menuju ke timur hendak berbelok ke kanan. Pada waktu bersamaan dari arah belakang muncul motor Jupiter yang dikendarai siswa tersebut meluncur dan menabrak truk pada bagian samping. 

“Pengendara sepeda motor Jupiter tidak menjaga jarak dan tidak memperhatikan ada kendaraan yang berbelok di depannya saat mendahului sehingga menyebabkan terjadinya lakalantas,” 

Kasat Lantas AKP Wahyu Joko Nugroho saat dikonfirmasi membenarkan korban lakalantas tersebut merupakan siswa SMK yang sedang merayakan kelulusan. Menurutnya, pada saat kejadian siswa tersebut tidak dalam keadaan konvoi. “Itu sudah kami dalami, info awalnya tidak masuk dalam konvoi. Cuma korban ini dalam keadaan berpisah dia dari konvoi itu,” bebernya. 

Diketahui juga korban berkendara tidak menggunakan helm sehingga tabrakan tersebut menyebabkan korban meninggal di tempat. Pemeriksaan luar diketahui korban mengeluarkan darah cukup banyak pada hidung dan telinga. 

Di tempat terpisah Kepala Sekolah SMK 1 Negeri Klungkung I Wayan Siarsana mengakui korban yang meninggal dunia pada kecelakaan di Jalan Raya Gunaksa merupakan anak didiknya. Korban sebelumnya duduk di Kelas XII Teknik Bisnis Sepeda Motor. 

Pihaknya mengaku saat pelaksanaan pengumuman telah mewanti-wanti memberitahu kepada siswa agar tidak melakukan konvoi dan menimbulkan keramaian. “Tau-tau murid saya sendiri mengalami kecelakaan. Korban memang mendapatkan perhatian lebih dari sekolah,” bebernya. 

Pihaknya menegaskan untuk mencegah kerumunan pengumuman dilaksanakan secara online melalui email pribadi siswa sehingga siswa tidak kumpul di sekolah. 

“Pengumuman dilakukan tepat jam 11.00 tapi melalui email siswa. Di sekolah memang ada perwakilan yang dapat juara kita undang. Sebagai simbolis dan bahan laporan bahwa pengumuman kelulusan sudah dilaksanakan,” ucapnya yang menambahkan korban tidak mendapatkan undangan ke sekolah karena tidak meraih juara.  Pihak sekolah pun turut berbelasungkawa atas meninggalnya anak didiknya saat kelulusan. Selanjutnya pihak sekolah akan mendatangi rumah duka. (mb/sb)

Berita Lainnya

More From Author

+ There are no comments

Add yours