Petani di Sading Mulai Tanam Benih Padi Gunakan Transplanter

2 min read

BADUNG, SERBIBALI.COM – Petani di Subak Delod Sema, Kelurahan Sading, Kecamatan Mengwi, Badung, kini menggunakan alat transplanter untuk menanam benih padi. Penanaman benih padi di lahan Subak Delod Sema dengan alat transplanter tersebut dihadiri Wakil Bupati Badung, Ketut Suiasa pada Senin (31/5) pagi.

Wakil Bupati Badung Suiasa mengatakan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian sangat dibutuhkan oleh petani, karena balai tersebut melakukan penelitian terhadap apa yang akan dibutuhkan serta persoalan yang akan muncul pada masa yang akan datang dihadapi oleh para petani.

“Kami ingin hadir di tengah-tengah para petani guna melakukan penanam bibit padi di Subak Delod Sema Sading dengan menggunakan teknologi modern yang bernama transplanter. Ini sangat menolong petani, karena teknologi ini sangat efisiensi waktu dan tenaga, karena 1 mesin ini bisa menggantikan 20 orang apabila dikerjakan secara manual dan sistem penanamannya terlihat lebih rapi dan teratur,” ujarnya.

Wabup mengatakan dengan keterjaminan pertumbuhannya lebih baik membuat kualitas gabah lebih bagus. Ke depan petani di Badung didorong agar semuanya bisa menggunakan teknologi secara gradual dan bertahap, sehingga seluruh petani di Badung menjadi petani yang unggul untuk mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern.

“Pemkab Badung bersama dinas terkait akan selalu hadir di tengah-tengah para petani Kabupaten Badung, sehingga dapat menghasilkan produksi pertanian yang bernilai lebih ke depannya. Saya berharap nantinya dengan ditanamnya bibit padi dengan sistem ini hasil pertanian yang didapatkan mampu meningkatkan perekonomian para petani,” tandasnya.

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung, I Wayan Wijana, mengatakan sistem tanam legowo merupakan cara tanam padi sawah dengan pola beberapa barisan tanaman yang diselingi satu barisan kosong. Tanaman yang seharusnya ditanam pada barisan yang kosong dipindahkan sebagai tanaman sisipan di dalam barisan, dengan menerapkan sistem tanam padi jajar legowo adalah untuk mempermudah proses pengendalian hama penyakit serta penyiangan gulma dan tidak mengurangi hasil produksi karena lorong pada sistem tanam padi jajar legowo akan mengurangi tempat tumbuh padi.

“Sistem ini memiliki kelebihan jumlah populasi tanaman meningkat, memudahkan perawatan dan pemeliharaan, menekan serangan hama dan penyakit, hemat biaya pemupukan dan meningkatkan produksi dan kualitas gabah,” katanya.

Wabup Suiasa tampak lihai menanam benih padi dengan sistem tanam legowo menggunakan alat transplanter yang dapat mengatur penanam bibit dengan jumlah, kedalaman, jarak dan kondisi yang seragam. (sb/mb)

Berita Lainnya

More From Author

+ There are no comments

Add yours